SISTEM
PAKAR DETEKSI DINI PADA
PENYAKIT
TUBERKULOSIS
A. Sistem Pakar
Sistem pakar
adalah suatu program komputer cerdas yang menggunakan knowledge
(pengetahuan) dan prosedur
inferensi untuk menyelesaikan masalah yang cukup sulit sehingga
membutuhkan seorang yang ahli
untuk menyelesaikannya (Feigenbaum, 1982). Pengetahuan adalah
sebuah kekuatan yang dapat
memecahkan suatu masalah yang kita temui sehari-hari.
Sistem pakar adalah program Artificial
Intellenge yang menggabungkan pangkalan pengetahuan
(knowledge base) dengan
sistem inferensi. Kecerdasan buatan atau Artificial Intellenge (AI)
dapat
didefinisikan sebagai sub bidang
pengetahuan komputer yang khusus ditujukan untuk membuat
software dan hardware yang
sepenuhnya biasa menirukan beberapa fungsi otak manusia. Karena
itu diharapkan komputer bisa membantu manusia
didalam berbagai masalah yang sangat rumit.
Tiga komponen yang membentuk suatu sistem pakar sebagai berikut :
1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Tiga komponen yang membentuk suatu sistem pakar sebagai berikut :
1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Basis pengetahuan itu merupakan
inti dari program sistem pakar dimana basis
pengetahuan ini merupakan
representasi (Knowledge Representasion) dari seorang pakar.
Basis pengetahuan ini tersusun
atas fakta yang berupa informasi tentang cara bagaimana
membangkitkan goal atau keputusan
dari fakta yang sudah diketahui.
2. Basis Data (Data Base)
Basis data adalah bagian yang
mencatat semua fakta-fakta, baik fakta awal pada saat
sistem mulai beroperasi maupun
fakta-fakta yang didapat pada saat proses inferensi
sedang berlangsung. Basis data
berada didalam memori komputer. Kebanyakan sistem
pakar mengandung basis data untuk
menyimpan data hasil observasi dan lainnya yang
dibutuhkan selama pengolahan.
3. Mesin Inferensi (Inferensi Engineer)
Mesin inferensi adalah bagian
yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan polapola
penalaran sistem yang digunakan
oleh seorang pakar. Mekanisme ini akan
menganalisa suatu masalah
tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau
kesimpulan yang terbaik. Proses
ini dilakukan dengan cara mengadakan pelacakan
terhadap isi dari basis
pengetahuan. Mesin inferensi secara deduktif memilih pengetahuan
yang relevan dalam rangka
mencapai suatu kesimpulan. Dengan demikian sistem ini
dapat menjawab pertanyaan pemakai
meskipun jawaban tersebut tidak disimpan secara
eksplisit didalam basis pengetahuan dengan
fakta-fakta yang ada didalam basis data.
B. Tuberkulosis (TBC)
B. Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis adalah penyakit
menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB
(Mycobacterium Tuberculosis),
sebagian besar kuman TB menyerang paru tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh lainnya.
(Haikin Rahmat, 2008).
a) Gejala utama Tuberkulosis
Anamnesis yang terarah diperlukan
untuk menggali lebih dalam dan lebih luas keluhan atau
gejala utama pasien. Keluhan atau
gejala utama berupa :
1. Batuk terus menerus dan
berdahak selama 3 ( tiga) minggu atau lebih.
Gejala tambahan yang sering
dijumpai :
2. Dahak bercampur darah.
3. Batuk darah.
4. Sesak nafas dan rasa nyeri
dada.
5. Badan lemah
6. nafsu makan menurun
7. berat badan turun
8. rasa kurang enak badan
(malaise)
9. demam meriang lebih dari
sebulan.
C. Penyuluhan TB
Penyuluhan TB adalah menyampaikan
pesan mengenai penyakit TB kepada satu atau
sekelompok orang. Penyuluhan
dapat dilakukan di puskesmas, posyandu, rumah, kumpulan arisan,
pengajian, kelompok dasawisma,
dan kegiatan masyarakat lainnya. Penyuluhan dapat diberikan
kepada semua lapisan masyarakat,
pasien, keluarga pasien, masyarakat umum, anak sekolah dan
lainnya. Tujuan penyuluhan yaitu
agar suspek memeriksakan dirinya di Unit Pelayanan Kesehatan
(UPK), serta agar penderita dan
keluarganya mengerti pentingnya berobat secara teratur sampai
sembuh.
METODE
PENELITIAN
A. Metode Pengembangan Sistem Pakar
A. Metode Pengembangan Sistem Pakar
Dalam pengembangan sistem pakar,
akan digunakan pendekatan konvensional dengan metode
Expert System
Development Life Cycle (ESDLC) dari Durkin (1994). Tahap-tahap yang harus
dilakukan pada metode ESDLC dari Durkin (1994)
sebagai berikut :
a) Penilaian (Assessment)
a) Penilaian (Assessment)
Merupakan proses untuk menentukan
kelayakan dan justifikasi atas permasalahan yang akan
diambil. Setelah proyek
pengembangan dianggap layak dan sesuai dengan tujuan, maka
selanjutnya ditentukan
fitur-fitur penting dan ruang lingkup proyek serta sumber daya yang
dibutuhkan. Sumber pengetahuan
yang diperlukan diidentifikasi dan ditentukan persyaratanpersyaratan
proyek.
b) Akuisisi Pengetahuan
Merupakan proses untuk
mendapatkan pengetahuan tentang permasalahan yang akan dibahas
dan digunakan sebagai panduan dalam
pengembangan. Pengetahuan ini digunakan untuk
memberikan informasi tentang
permasalahan yang menjadi bahan acuan dalam mendesain
sistem pakar. Tahap ini meliputi
studi dengan diadakannya pertemuan dengan pakar untuk
membahas aspek dari permasalahan.
c) Desain
Berdasarkan pengetahuan yang
telah didapatkan dalam proses akuisisi pengetahuan, maka
desain antarmuka maupun teknik
penyelesaian masalah dapat diimplementasikan kedalam
sistem pakar. Dalam tahap desain
ini, seluruh struktur dan organisasi dari pengetahuan harus
ditetapkan dan dapat
direpresentasikan kedalam sistem. Pada tahap desain, sebuah sistem
prototype di bangun.
Tujuan dari pembangunan prototype tersebut adalah untuk memberikan
pemahaman yang lebih baik atas
masalah.
d) Pengujian
Tahap ini dimaksudkan untuk
menguji apakah sistem pakar yang dibangun telah sesuai
dengan tujuan pengembangan maupun
kesesuaian kinerja sistem dengan metode penyelesaian
masalah yang bersumber dari pengetahuan yang sudah
didapkan. Apabila dalam tahap ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Representasi Pengetahuan
Guna
mendukung penalaran dalam mendiagnosis dan menentukan terapi yang akan
diberikan
terhadap
seorang pasien, maka berikut dijelaskan metode yang digunakan untuk mengkodekan
pengetahuan
yang diperoleh dari pakar.
a) Pengetahuan
a) Pengetahuan
Seperti
juga sistem pakar lain, sistem sebagai sistem pakar untuk menangani penyakit
TBC
pada
dewasa memerlukan pengetahuan yang memadai untuk mendiagnosis penyakit yang
diderita
oleh dewasa dan memberikan saran terapi terhadap pasien yang didiagnosis
menderita
suatu penyakit
KESIMPULAN
Berdasarkan
uraian yang telah di bahas pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disampaikan
beberapa
hal diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Setelah
dilakukan penyuluhan dilapangan oleh kader TB masyarakat dapat mengetahui
bahaya
yang
ditimbulkan dari penyakit TBC dan segera memeriksakan diri apabila merasa
memiliki gejala dari penyakit TBC.
2. Dengan
dibuatnya aplikasi sistem pakar deteksi dini pada penyakit TBC dapat membantu
Dokter TBC
dalam melakukan deteksi dini dan penyuluhan dilapangan semakin mudah
dilakukan.
3. Melalui
aplikasi ini, pengguna dapat melakukan konsultasi dengan sistem layaknya
berkonsultasi
dengan seorang pakar untuk mendeteksi gejala yang terjadi pada pengguna
serta menemukan solusi atas
permasalahan yang dihadapi.
0 komentar:
Posting Komentar